Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Susah Senangnya Menjadi Seorang Fansubber Anime

Otamegane.com - Sudah lama sekali saya tidak menulis artikel di blog ini. Ada banyak kendala yang saya hadapi terutama karena masalah kuliah. Saya harus bisa membagi waktu belajar dan ngeblog, terlebih lagi banyak tugas yang harus diselesaikan. Sekarang juga saya sedang menulis sebuah artikel yang akan saya terbitkan dalam waktu dekat dengan harapan artikel tersebut bisa mengangkat nama Otamegane di kalangan pecinta anime.


Kali ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman saja tentang susah senangnya menjadi seorang penerjemah subtitle anime. Tentu kalian tidak asing bukan? Tapi mungkin ada beberapa dari kalian yang penasaran tentang bagaimana sebuah subtitle anime (fansub anime) bisa tercipta sampai bisa dinikmati oleh kita semua. Harapan saya, dengan artikel ini bisa membuat kita lebih menghargai sebuah karya dan tentunya bisa bermanfaat untuk kita semua.

Apa itu Fansubber?

Fansubber adalah bentuk kata ganti orang (pronoun) dari kata fansub dan fansub sendiri adalah singkatan dari fan-subtitled. Singkatnya fansubber  adalah mereka yang membuat terjemahan dengan sukarela atau karena hobi semata.

Mungkin di dunia anime sendiri kalian sudah tidak asing dengan nama  Hanung F. Seisei, penerjemah anime SAO, atau Himeko yang terkenal karena hasil sub indo-nya yang bagus di Moesubs. Mereka adalah 2 orang dari sekian banyaknya fansubber di Indonesia.  Dan tentunya masih banyak lagi orang yang sudah berjasa menerjemah subtitle anime ke bahasa Indonesia.

Hanung F. Seisei dalam SAO episode 2

Apakah Mereka Dibayar?

Dari definisi seorang fansubber mungkin yang terbayang adalah mereka tidak dibayar sama sekali karena melakukannya karena minat semata. Benarkah? Saya sendiri tidak terlalu tahu menahu tentang ini karena bukan ini inti yang ingin kita bahasa sekarang.

Tapi memang ada yang dibayar, ada yang tidak, dan ada yang lebih memilih menggunakan donasi dari para fans anime. Menurut saya pribadi, agak kurang masuk akal seandainya mereka tidak menerima bayaran karena pekerjaan yang mereka lakukan bukanlah hal yang mudah, memerlukan banyak tenaga, dan memakan waktu yang lama.

Jadi tidak heran kalau mereka menerima uang atas hasil pekerjaan mereka. Lucunya, ada beberapa situs yang menerima staff sebagai fansubber tanpa bayaran. Kenapa saya menganggapnya lucu, karena sepertinya mereka tidak tahu susahnya menerjemah bahasa. Jika mereka pernah merasakannya, mereka tidak mungkin meminta hal yang demikian.

Ini bukan masalah uang, tapi logikanya menjadi seorang fansubber pasti membutuhkan banyak hal seperti membeli kuota, membayar listrik, dan tentunya cemilan yang bisa menemani mereka selama bekerja. Jadi wajarlah kalau mereka menerima uang bayaran.

Bukan berarti semua fansubber dibayar, ada juga  yang memang melakukannya dengan senang hati. Tapi saya tidak yakin seberapa lama hati mereka bisa tetap senang karena menjadi fansubber tidak serta merta tentang kesenangan tapi juga tentang kesusahan.

Dampak dari Subtitle yang Buruk

Subtitle yang tidak jelas dan rancu menjadi alasan saya ingin menjadi seorang fansubber. Bukan karena merasa lebih baik, tapi saya berfikir terkadang ada penerjemah yang mengabaikan cerita sebuah anime. Kekecewaan ini pernah saya rasakan saat menonton anime Shinsekai Yori.

Karena subtitlenya yang tidak jelas dan rancu saya sampai kehilangan banyak hal dalam anime ini. Dan saya mengetahuinya setelah iseng-iseng membaca review dari orang lain. Saya kemudian menyadari kalau saya telah melewatkan hal terpenting dalam anime ini karena sub-nya yang seperti saya jelaskan di atas.

Bukan mau menjelek-jelekan, tapi setidaknya ini menjadi pelajaran untuk kita semua kalau ternyata membuat subtitle anime juga membutuhkan tanggung jawab yang besar. Dan untuk mengenal dunia ini lebih jauh, saya pun mencobanya.

Susahnya Menjadi Fansubber

Saya berinisatif untuk menulis artikel ini karena sekarang saya sedang menerjemah sebuah anime. Tapi bukan berarti saya sudah pro seperti 2 orang sebelumnya. Malahan saya Cuma amatiran saja yang sedang mencoba-coba dan dari percobaan ini saya belajar banyak hal yang akan saya bagikan kepada teman-teman semua.

Sebenarnya saya diajak oleh seorang teman yaitu admin dari situs download anime Meownime yang namanya sedang populer sekarang. Dia tidak bermaksud membuat situsnya menjadi fansub tetapi Cuma iseng-iseng belaka. Awalnya kami menemukan beberapa anime yang subtitlenya sedikit rancu seperti anime Shinsekai Yori dan Kimi no Todoke (maaf untuk penerjemahnya). Jadi kami ingin memperbaiki sub mereka tersebut.

Pertama saya mencoba menerjemah Shinsekai Yori tetapi karena suatu kendala saya berhenti melanjutkannya. Dan kemudian kami memutuskan untuk memperbaiki subtitle dari Kimi no Todoke oleh Lulusubs. Sampai sekarang kami masih membuatnya dan dengan harapan bisa menyelesaikannya sebaik mungkin.

Biasanya fansubber menggunakan aplikasi bernama Aegisub yang dirancang khusus untuk mempermudah dalam melakukan penerjemahan. Umumnya, para penerjemah ke sub indo setidaknya bisa menguasai antara bahasa Jepang dan Inggris.

Aplikasi Aegisub

Tapi, karena banyak situs luar negeri yang melakukan update cepat sehingga kebanyakan sekarang fansubber lebih memilih menerjemah dari bahasa inggris. Saya pun demikian karena tidak bisa bahasa Jepang walaupun belasan tahun nonton anime lol. Awalnya saya menganggap kalau ini adalah pekerjaan yang mudah tapi nyatanya TIDAK SAMA SEKALI.

Bayangkan saja, saya sampai menghabiskan waktu 5 jam lebih di depan leptop untuk menerjemah 1 episode saja! Bahkan terkadang itu tidak cukup. Jika tidak dilakukan secara terus-menerus saya bisa menghabiskan waktu sampai 2 hari. Dari sana saya mulai berfikir, bagaimana para fansubber pro terus bekerja seperti itu. Saya memang amatir tapi sangat tidak mungkin membuat sebuah sub yang bagus hanya dengan waktu 1-2 jam.

Karena terkadang kita terkendala bahasa yang sulit dimengerti dan harus mencari kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Dan untuk menjadikan sebuah subtitle anime yang baik, terkadang kita harus mengganti sampai 500 baris kalimat ke dalam bahasa Indonesia! Mungkin kalian yang pintar akan menganggapnya mudah tapi setelah mencobanya kalian akan tahu kalau pekerjaan ini tidak semudah yang kalian bayangkan.

Terlebih lagi, saya biasanya harus mencocokan kalimat yang saya tulis dengan suasana di anime dan untuk melakukan itu, saya harus menonton animenya langsung. Supaya hasilnya bagus memang seperti itulah yang harus dilakukan.

Dan terkadang, saya sering sekali menemukan kata yang sama sekali tidak cocok dengan keadaan di ceritanya. Untuk itu, saya harus berfikir lebih keras untuk memikirkan alternatif lain seperti mencari referensi dari internet dan kalau sampai tidak ada, terpaksa saya ganti dengan kalimat saya sendiri selama tidak terlalu melenceng dengan cerita aslinya.

Jadi bisa saya simpulkan kalau pekerjaan menjadi fansubber itu sangat melelahkan, menghabiskan banyak tenaga dan waktu, dan pastinya menguras otak dengan harus tetap konsentrasi supaya tidak melakukan kesalahan selama menerjemah.

Senangnya Jadi Fansubber

Kalian mungkin sudah sering mendengar istilah, “Pengalaman adalah guru terbaik”. Saya juga beranggapan demikian karena seberapa berharganya suatu pengalaman ditentukan oleh sebesar apa usaha kita. Saya sama sekali tidak menyesal mencoba menjadi seorang fansubber walaupun terkadang saya ingin menyerah karena pekerjaan ini, jujur saja, sangat melelahkan.

Tetapi banyak pelajaran yang bisa saya ambil mulai dari segi moril dan materil. Saya menerima bayaran untuk malakukan ini, dan saya menghargainya terlebih lagi dari segi moril. Sejak saya jadi fansubber, saya berhenti menjelek-jelekan hasil terjemahan orang lain yang terkadang memang harus dikritik. Karena setelah menjalaninya sendiri, saya jadi tahu betapa susahnya membuat terjemahan untuk 1 episode anime saja yang rata-rata berdurasi 24 menit.

Karena itu, sekarang saya sudah berhenti menjelek-jelekan subtitle orang lain. Meskipun kritiakan memang wajar diberikan, namanya juga penonton kan? Dan juga semoga cerita ini bisa memberikan teman-teman gambaran tentang susahnya ngesub juga untuk lebih menghargai karya orang lain.

Terlebih lagi, dengan menekuni pekerjaan ini, pengetahuan saya tentang bahasa perlahan-lahan meningkat seperti kata-kata yang sebelumnya asing menjadi biasa kita lihat. Dan tentunya jadi mudah menghafal banyak kosa-kata baru setiap hari. Cocok untuk kalian yang suka dengan bahasa.

Penutup

Sekian dulu ya semoga artikel ini bermanfaat dan jika kalian ingin menjadikan fansub sebagai pekerjaan atau hobi  ya silahkan saja. Karena tidak ada salahnya mencoba. Kalau ada yang mau disampaikan entah itu kritik dan saran, layangkan saja di kolom komentar dan tentunya dengan cara yang sopan. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya!

Post a Comment for "Susah Senangnya Menjadi Seorang Fansubber Anime"